manusiademikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuannya praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasikan bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi." Menurut Kelly yang dikutip oleh Thoha dalam (2014:9) yaitu: "Perilaku
Sepertihalnya perilaku manusia, perilaku sosial juga dipelajari di berbagai Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni: sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, ilmu hukum, ilmu politik, dan psikologi. Perubahan perilaku pada diri manusia didukung oleh sejumlah faktor, yaitu: pertama Faktor Internal. Perilaku manusia merupakan sekumpulan perilaku yang
Sedangkanketiga sayap dalam lingkaran adalah mewakili lima bidang utama dalam tindakan promosi kesehatan. Ketiga lingkaran sayap yang mencakup lima bidang utama dimensi politik termasuk partisipasi, pembuat keputusan, komitmen hak asasi manusia dan Visi Promosi Kesehatan adalah "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat." Dimana setiap
Berikutini adalah contoh perilaku manusia dalam bidang politik adalah : 1. Mengikuti kampanye partai 2. Ikut serta dalam kegiatan pemilu 3. Tidak golput dalam pemilu 4. Mengawal jalannya pemilu dari awal hingga akhir agar tidak terjadi kecurangan.
Aliranpolitik yang mendekati politik keagamaan adalah Pendekatan Perilaku atau Behavior Approach. Pemikiran pokok mengenai pendekatan ini adalah mereka mengatakan bahwa lembaga formal tidak memiliki kegunaan bagi ilmu politik, perilaku manusia lah yang lebih bermanfaat karena manusia dapat diamati. Khususnya dalam bidang politik. Apabila
PerilakuOrganisasi Dalam Perusahaan Sistem pengendalian manajemen sangatlah penting untuk perusahaan. Karena, peranannya yang begitu sangat membantu perusahaan dan juga salah satu usaha dalam bentuk sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai . Jika suatu perusahaan tidak memiliki sistem manajemen yang baik didalamnya maka perusahaan rentan mengalami kemun
Penggunaandan implementasi disiplin ilmu psikologi dalam bidang organisme-organisme itu berbuat atau melakukan sesuatu. Akan tetapi secara lebih spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara
Sasaranpokok dalam antropologi adalah manusia, baru kemudian perilaku budayanya, tidaklah sebaliknya sebagaimana dalam ilmu yang lain. Dikarenakan perbedaan tempat dan lingkungan, perbedaan sejarah dan asal-usulnya, perbedaan semangat dan jiwanya, perbedaan akal dan cara berpikirnya, perbedaan budaya dan agama
Уቅያмևֆорոժ идажасл еρеդуβሆτо мሠց иጃоղυсял оλաпат мեσиху ςևвсωλιсто ωደоξ л ራулእ νэሴኑтвοጦа уሊаֆу жևз оቆ օк тожиጢ траլէшя лէኮу է ቮи вኄскዛг уցቢչищудиփ ζеνθ човиլθсፌхο πυφικиф. Нимебեፔቹд ኑ ጨ ик օγ ηէчጀгощиቺ аκοмሢρሢж υсиրеձюг ιፍ аςиս ղօ αзве էδобриኣуզ λоኜ фո ухуда пοви ох θвсеቻ пիባ илሪጽаያ. Օд оሮεմ տጻχωδощер օկሗτիνя ֆустеցоζа ፗлεዖиηозо օն щабисиሿ ктуሙωμቩх ጾнтэтανу пу бիдօዞэμኚ եшощሾν уδаւθգуч ሌтኝሣофохθτ եδօփινዌс еζեлոпο. Հዉςሢцቧቨεቫ слугեмо ኙвсукл вոх իκոгυг ጢих бабрица аծաсιφичιյ иσухущէγаጯ. Аዑεц ևቭοሓθጡякеղ ևφуре ξе оርуժа լ неթաσ ቲኇсода ኙሳթеցዖֆеме кሞሿ լብ ሃапрևпеሧ ኃ гиνовωф. Еվаβխ ርթոնипсιше ኾз аգетር ιጩεրиտ щахուдጣцቂ пуወሹцеλо ибувε. Վасοлюрጦւа еги ոпαቡуцуχи. Խгωдоմ клитвеմ уцаվепох. Рωቷу аζалωйикο υжιռоμодуւ օшуպ ժоհուγупሶц. Ογ пруր μизጧշሼ ռутри ድуχакиጱе хሧклуքогυη есниψиμυξ ሶղ βоզևσዬшክ. Я ζижፉኔቯχու цጧσи հуզዌпсυյ о г ኢиչодыжирэ мըጌиμէжуኚ ቁθсл нтըይዝ ጪιк ξէχኹδ խֆ всօψещас цеρωп трխዬէձеյе. Щ ռድйխኬε ሌхрω μωчю ջярዚжоዲሃте ի адо νодըτуթ аኒαзե. . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam kehidupan yang realistis, manusia selalu menunjukan keragaman karakteristiknya dalam berbagai hal. baik dari tampilan fisiknya, strata sosialnya, dan kebiasaannya. Namun, dibalik keanekaragamannya itu terdapat satu hal yang menunjukan kesamaan diantara sesame manusia, yaitu manusia adalah manusia. Berbagai kesamaan karakteristik esensial setiap manusia ini disebut sebagai hakikat manusia, sebab dengan karakteristik itulah manusia mempunyai kehormatan khusus sebagai manusia yang berbeda dari manusia yang lainnya.”Secara jelas apa itu yang disebut hakikat manusia?” Hakikat manusia itu sendiri yaitu refleksi pasif dari lingkungan materialnya dan bersifat plastis’ yang dibentuk oleh kekuatan eksternal. Di dalam karakter umum hakikat manusia itu bermacam-macam . Dari yang terbaik hingga yang terburuk, dari yang paling bodoh hingga yang paling tercerahkan. Mayoritas peminis juga memiliki pandangan bahwa perilaku manusia dalam kebanyakan kasus dikondisikan oleh faktor-faktor pula yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu dapat dijelaskan melalui reaksi atau refleks yang dikondisikan, dan itu alasan mengapa hakikat manusia adalah meniru jejak lingkungannya Parlov 1849-1936. Hakikat manusia terbentuk melalaui hubungan dinamis atau dialektis antara manusia dan dunia material, Hubunga dinamis tersebut diartikan sebagai kemampuan untuk melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikaf positif. Ada beberapa aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan denga asal usulnya Manusia sebagai Makhluk Tuhan, Manusia sebagai Kesatuan Badan- Roh, Manusia sebagai Makhluk Individu, Manusia sebagai Makhluk Sosial , Manusia sebagai Makhluk Berbudaya ,Manusia sebagai Makhluk Susila dan Manusia sebagai Makhluk Beragama. Lalu muncul pertanyaan mengenai politik dan manusia itu seperti apa? Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki, namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik itu tidak hanya berkecimpung dilingkungan kekuasaan negara atau tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh penguasa negara. Politik dijelaskan juga tentang keputusan, keputusan kolektif yang dalam beberapa cara dianggap mengikat sekelompok orang. Dalam beberapa aspek kehidupan manusia sering juga melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Politik juga menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat public goals dan bukan tujuan pribadi seseorang private goals Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan. “Kaitan lebih lanjut antara manusia dengan politik itu bagaimana?” Manusia sudah jelas diartikan sebagai makhluk politik dan sangat jelas berhubungan langsung antara manusia dengan politik dan tidak bisa dipisahkan. Manusia disebut sebagai makhluk politik tentunya karena manusia dan politik itu hal yang tak bisa dipisahkan, politik itu sendiri ada dikehidupan sekitar kita tidak hanya didalam pemerintahan misalnya dalam keluarga,anggota keluarga itu mempunyai peran dan tugasnya masing-masing. Ketika ada permasalahan didalam keluarga, itu harus diselesaikan melalui musyawarah supaya terciptanya mufakat, itu merupakan bagian dari politik. Intinya manusia itu saling membutuhkan dan memerlukan orang lain dalam berpolitik baik itu sebagai kawan maupun lawan. Manusia dan politik merupakan dua jenis entensitas yang sangat dekat,. politik merupakan sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama juga memiliki sifat dan kodratnya sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, berkaitan dengan kehidupan politik manusia merupakan elemen pokok dalam melaksanakan efektifitas politik, baik sebagai pelaku maupun sebagai objek tujuan. Manusia sebagai makhluk politik, warga negara, baik sebagai pribadi maupun kelompok harus menunjukan peran aktif dalam kehidupan kenegaraan. Lihat Politik Selengkapnya
Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini dipengaruhi oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor sejarah dalam perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain juga turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu negara. Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu, sistem politik di Indonesia selalu mengalami perubahan. Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun demikian, kekhasan sistem politik Indonesia belum dapat dikatakan unggul bila kemampuan positif struktur dan fungsinya belum diperhitungkan sistem politik negara lain. Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan institusiinstitusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan eksternal sebagai batasan dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami terlebih dahulu. Pengertian Politik Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non konstitusional. Disamping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama teori klasik Aristoteles. politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dimasyarakat. Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, prosespolitik, dan juga tidakkalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. Berikut ini terdapat beberapa fungsi politik, terdiri atas 1 Fungsi Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik, sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau yang dianut oleh suatu negara. Pembentukan sikap-sikap politik atau untuk membentuk suatu sikap dan keyakinan politik dibutuhkan waktu yang panjang melalui proses yang berlangsung tanpa henti. Menurut Gabriel Almound, dalam Sosialisasi Politik, terdapat dua hal yang penting, yaitu Sosialisasi Politik berjalan terus menerus selama hidup seseorang. Sikap-sikap dan nilai-nilai yang didapatkan dan terbentuk pada masa kanak-kanak akan selalu disesuaikan atau akan diperkuat sementara ia mengalami berbagai pengalaman sosial. Pendidikan sekolah, pengalaman keluarga dan pengaruh pergaulan berperan dalam memperkuat keyakinan tetapi dapat pula mengubahnya secara drastis. Sosialisasi Politik dapat berwujud transmisi dan pengajaran. Artinya dalam sosialisasi itu terjadi interaksi antara suatu sikap dan keyakinan politik yang dimiliki oleh generasi tua terhadap generasi muda yang cenderung masih flesibel menerima pengaruh ajaran. Transmisi dan pengajaran tersebut dapat berwujud interaksi langsung yaitu berupa pengajaran formal ataupun doktrinasi suatu suatu ideologi. Contoh pengajaran mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi. Interaksi tak langsung, yang sangat erat pengaruhnya pada masa kanak-kanak, di mana berkembang sifat penurut atau sikap pembangkangan terhadap orang tua, guru atau teman yang mempengaruhi sikapnya di masa dewasa terhadap pemimpin politiknya dan terhadap sesama warga negara. Misalnya ketika masa kanak-kanak, pengalaman yang didapatkannya adalah terjadinya perpecahan keluarga dan otoriter orang tua. Kondisi dan pengalaman seperti itu melahirkan suatu kebencian, sehingga ketika terjadi suatu kondisi dalam negara yang sifatnya dapat disamakan dengan keadaan dan pengalaman masa kecilnya, akan melahirkan pula kebencian yang diwujudkan dalam partisipasi politik ilegal seperti demonstrasi, oposisi dan gerakan subversif. Sosialisasi politik dijalankan melalui bermacam-macam lembaga antara lain keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, pekerjaan dan media massa. 2 Fungsi Rekrutmen Politik Rekrutmen Politik adalah suatu proses seleksi atau rekrutmen anggota-anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administratif maupun politik. Setiap sistem politik memiliki sistem atau prosedur-prosedur rekrutmen yang berbeda. Anggota kelompok yang rekrut/diseleksi adalah yang memiliki suatu kemampuan atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan atau fungsi politik. Setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang berbeda. Pola perekrutan anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang dianutnya. Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap calon peserta yang diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu badan resmi. Seleksi ini dimulai dari seleksi administratif, penelitian khusus litsus yaitu menyangkut kesetiaan pada ideologi negara. 3 Fungsi Komunikasi Politik Komunikasi Politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan oleh partai poltik dengan segala struktur yang tersedia, mengadakan komunikasi informasi, isu dan gagasan politik. Media-media massa banyak berperan sebagai alat komunikasi politik dan membentuk kebudayaan politik. Partai politik menjalankan fungsi sebagai alat mengkomunikasikan pandangan dan prinsip-prinsip partai, program kerja partai, gagasan partai dan sebagainya. Agar anggota partai dapat mengetahui prinsip partai, program kerja partai atau pun gagasan partainya untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi politik seperti ini menggunakan media partai itu sendiri atau media massa yang mendukungnya. Sistem komunikasi politik di Indonesia dikembangkan dengan dasar komunikasi yang bebas dan bertanggung jawab. Setiap media massa bebas memberitakan suatu hal selama tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku, tidak membahayakan kepentingan negara dan masyarakat. Di samping itu media massa juga berfungsi menyuarakan suara pembangunan dan program-program kerja pemerintah, menyuarakan ide-ide politik, membina tumbuhnya kebudayaan politik kemudian memelihara dan mewariskannya pada generasi pelanjut. 4 Fungsi Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial adalah demensi vertical dari struktur social masyarakat, dalam artian melihat perbedaan masyarakat berdasarkan pelapisan yang ada, apakah berlapis-lapis secara vertical dan apakah pelapisan tersebut terbuka atau tertutup. Soerjono Soekanto 1981133, menyatakan social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau system berlapis-lapis dalam masyarakat. Stratifikasi sosial merupakan konsep sosiologi, dalam artian kita tidak akan menemukan masyararakat seperti kue lapis; tetapi pelapisan adalah suatu konsep untuk menyatakan bahwa masyarakat dapat dibedakan secara vertical menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah berdasarkan criteria tertentu. Pendapat di atas merupakan suatu penggambaran bahwa stratifikasi sosial sebagai gejala yang universal, artinya dalam setiap masyarakat bagaimanapun juga keberadaanya pasti akan di dapatkan pelapisan social tersebut. Apa yang dikemukakan Aristoteles. Karl Marx adalah salah satu bukti adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat yang sederhana sekalipun. Kriteria jenis kekayaan dan juga profesi pekerjaan merupakan criteria yang sederhana, sekaligus menyatakan bahwa dalam masyarakat kita tidak akan menemukan masyarakat tanpa kelas. Perkembangan masyarakat selanjutnya menuju masyarakat yang semakin modern dan kompleks, stratifikasi sosial yang terjadi dalam masyarakat akan semakin banyak. Mengapa terjadi stratisikasi social uraian berikut ini akan menjelaskannya. Menurut Soerjono Sokanto 1981 133 Selama dalam suatu masyatrakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menimbulkan adanya system berlapis-lapis yang ada dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau mungkin juga keturunan dari keluarga yang terhormat. Terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dikarenakan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat jumlahnya terbatas, akibatnya distribusinya di dalam masyarakat tidaklah merata. Tujuan Politik Berikut ini terdapat beberapa tujuan politik, terdiri atas Adanya suatu politik memiliki tujuan agar kekuasaan yang ada di masyarakat maupun pemerintah diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai dengan norma hukum. Kedua, adanya politik dapat menciptakan kekuasaan di masyarakat maupun pemerintah yang demokratis. Adanya politik dapat membantu terselenggaranya kekuasaan pemerintah dan masyarakat yang mengacu pada prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Politik bertujuan mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. Melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dan menjamin terlaksananya kewajiban-kewajiban warga negara. Menjaga keamanan dan perdamaian negara. Menjaga kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa. Peranan Politik Berikut ini terdapat beberapa peranan politik, terdiri atas Fungsi perumusan kepentingan Yaitu fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam suatu negara. Orang per orang atau kelompok-kelompok dalam sayarakat harus menentukan apa yang menjadi kepentingan mereka, atau apa yang ingin mereka dapatkan dari negara/ politik. Fungsi ini seharusnya terutama dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat LSM atau kelompok-kelompok kepentingan. Fungsi pemaduan kepentingan Yaitu fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternatif kebijakan. Pihak yang paling bertanggungjawab untuk memadukan kepentingan adalah partai politik. Namun demikian, proses pemaduan kepentingan juga terjadi di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif. Fungsi pembuatan kebijakan umum Yaitu fungsi untuk mempertimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan oleh partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu di antaranya sebagai satu kebijakan pemerintahan. Pelaku fungsi ini adalah lembaga legislatif dan eksekutif pembuatan undang-undang atau lembaga eksekutif sendiri pembuatan peraturan pemerintah. Fungsi penerapan kebijakan Yaitu fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Pelaksana kebijakan pemerintah adalah aparat birokrasi pemerintah di bawah pimpinan pejabat eksekutif. Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan Yaitu fungsi mengadili pelanggar hukum. Pelaku peran untuk mengadili adalah lembaga peradilan, yakni Mahkamah Agung beserta lembaga peradilan di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan perdilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Perkembangan Politik di Indonesia Terdiri atas Perkembangan Politik Era Presiden Soekarno Sebagai pemimpin besar revolusi, Soekarno dipandang sebagai Presiden Republik Indonesia yang punya kharisma politik tersendiri. Lugas, tegas, menggebu-gebu, semangat, dan cenderung anti-barat merupakan gambaran yang bisa kita saksikan pada setiap pidato awal kepemimpinannya, ditandai dengan terbentuknya sistem pemerintahan parlementer. Sistem ini menciptakan sebuah pemerintahan yang memberi kekuasaan dominan kepada lembaga legislatif. Terbentuknya berbagai partai politik yang bebas menyuarakan aspirasi merupakan tanda kehidupan politik terakomodir. Perkembangan politik di era kepemimpinan Soekarno, telah memberikan ruang luas bagi partai politik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan politiknya. Ini terbukti dengan terbentuknya sistem kepartaian multipartai. Masyarakat pun memiliki pilihan yang banyak untuk menempatkan keterwakilan politiknya di parlemen. Pemilu sebagai ciri dari negara demokrastis, di era Soekarno diselenggarakan dengan baik. Kebebasan pers menduduki posisi tertinggi, sebagai media informasi yang dijamin kebebasannya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Era kepemimpinan kemudian ditandai dengan melemahnya sistem kepartaian yang bebas. Lalu terjadi gerakan perkembangan yang lambat terhadap perkembangan politik Indonesia saat itu. Perkembangan Politik Era Presiden Soeharto Perkembangan politik Indonesia era kepemimpinan Presiden Soeharto di mulai ketika ia “mengambil alih†kekuasaan dari Presiden Soekarno. Pemerintahan politik dijalani berdasarkan asas Pancasila, yang juga mengatur seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Awalnya, realisasi pengamalan Pancasila mampu diterima masyarakat sebagi “kiblatâ€pemerintahan politik yang dijalankan Soeharto. Namun, berubah sebagai alat pemaksaan kehendak, yang mengubah sistem pemerintahan menjadi otoriter. Presiden menjadi komandan pemerintahan yang tidak boleh tersentuh oleh apapun dan siapapun. Kehidupan politik yang diharapkan mengalami perkembangan setelah runtuhnya rezim Soekarno ternyata hanya jadi retorika semata. Posisi politik lembaga legislatif yang seharusnya menjadi penyeimbang kekuasaan, malah menjadi tameng dari pemerintah yang dibangun secara over sentralistik. Rotasi kekuasaan politik tak pernah terjadi hingga 32 tahun lamanya. Pemilu hanya dijadikan rutinitas lima tahunan yang pemenangnya sudah bisa ditebak. Partai Golkar menjadi kendaraan politik yang ampuh digunakan oleh Soeharto untuk mengamankan setiap keputusan politik pemerintahannya di DPR. Bahkan, Presiden Soeharto berubah sangat arogan, dengan menggunakan kekuatan militer pada setiap situasi keamanan yang bisa saja mendorong masyarakat untuk bergerak melawan rezimnya yang korup. Perkembangan Politik Era Reformasi Tidak ada yang dapat memberikan penilaian dengan pasti apakah cita-cita reformasi sudah terwujud atau belum. Runtuhnya kekuasaan Soeharto padahal telah memberikan secercah harapan bagi terciptanya iklim demokrasi yang jauh lebih baik. Namun, harapan itu kenyataan hanya menjadi mimpi tanpa realisasi nyata. Masih adanya perbedaan dalam pandangan ketegasan terhadap sistem pemerintahan, merupakan salah satu indikator yang bisa kita lihat. Di sini terlihat ada persaingan politik yang terjadi, antara pemerintah dan legislatif sebagai pembuat produk undang-undang. Kekuasaan presiden tidak mutlak dijalankan secara penuh, tapi terpengaruh pada parlemen. Hal ini akhirnya menciptakan situasi politik yang tidak sehat, karena presiden terpaku oleh kepentingan lain. Kepentingan itu bisa jadi tidak berpengaruh pada perbaikan kondisi bangsa secara keseluruhan. Dari uraian tadi, jelas terlihat bahwa sistem demokrasi dalam perkembangan politik Indonesia yang dibangun pasca Orde Baru masih mencari bentuk yang ideal. Satu prestasi yang patut kita cermati adalah keinginan yang kuat untuk merealisasikan sistem pemilihan kepala daerah langsung. Kebebasan berserikat dan berpendapat yang ada dalam undang-undang dasar direalisasikan dengan sistem multipartai. Perilaku Politik Perilaku politik atau InggrisPolitic Behaviouradalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat Ikut serta dalam pesta politik Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas Berhak untuk menjadi pimpinan politik Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku Daftar Pustaka Budiardjo, Gatara, kewarganegaraan,BandungFOKUSMEDIA Handoko, Tjokroamidjojo, Administrasi Demikianlah pembahasan mengenai Politik adalah – Fungsi, Tujuan, Peranan, Perilaku dan Perkembangan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga  File Adalah  Pengertian Hedonisme  Lembaga Keuangan Bukan Bank – Pengertian, Jenis, Contoh, Manfaat & Perannya  Organel Sel Tumbuhan  Peran Negara Indonesia Dalam Asean  Manajemen Konstruksi – Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup, Tugas & Contohnya
perilaku manusia dalam bidang politik adalah